hajimemashite..

shiruvi

Rabu, 25 Agustus 2010

mengunakan kalimat tanya

A.Mengajukan Pertanyaan Sesuai Topik

1.Menggali Informasi
  Saat mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi,Anda harus cermat dalam mencari dan menemukan hal-hal menarik yang dapat digali lebih dalam sehingga Anda mendapatkan informasi yang lengkap mengenai sesuatu atau masalah yang anda tanyakan.Pertanyaan untuk menggali informasi terdapat dalam wawancara.
  Anda dapat mengunakan kata tanya untuk membuat kalimat tanya yang bersifat menggali informasi. kata tanya yang dapat Anda gunakan sebagai berikut.
a. Apa atau apakah. untuk menanyakan hal, sesuatu, maslah, atau benda.
b. Siapa, untuk menanyakan orang.
c. Kapan, untuk menayakan waktu.
d. Di mana, untuk menayakan tempat.
e. Mengapa, untuk menanyakan sebab.
f.  Bagaimana, untuk menanyakan keadaan dan proses terjadinya sesuatau.
g. Berapa, untuk menayakan jumlah.

2.Mengklarifikasi atau Mengonfrim sesuatu
  Pertanyaan untuk mengklarifikasi atau mengonfirmasikan sesuatu dijawab dengan ya atau tidak.Pertanyaan yang bersifat mengklarifikasi atau mengonfimasi digunakan untk memantapkan pemahaman si penanya.
  Beberapa hal yang menandai bentuk pertanyaan untuk konfirmasi atau klarifikasi seperti berikut.
a.Mengubah informasi tanya dengan menekankan kata-kata yang dipentingkan.
b. Menggunakan Partikel-kah.
c.Mengunakan kata tanya apa atau apakah.
d.Mengunakan kata tidak atau bukan sebagai unsur penegas.
e.Sebagai penegasan benar tidaknya, mengunakan kata bantu ,betul, jadi benar, dan jadi.

B. Mengubah kalimat berita menjadi kalimat tanya.

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menayakan sesuatu,seseorang, keadaan,atau masalah.Berdasarkan bentuk kalimat berita,Anda dapat membentuk kalimat tanya dengan lima kemungkinan cara berikut ini.
1.Dengan Menanbahkan kata tanya pada awal kalimat berita.
2.Dengan Membalikan urutan kata dari kalimat berita.
3.Dengan Menanbahkan kata bukan atau tidak pada akhir kalimat berita.
4.Dengan memberikan intonasi naik pada kalimat berita.
5.Dengan memakai kata tanya seperti apa,siapa,di mana, mengapa, dan bagaimana.


C. Mengajukan Pertanyaan Retorik dan tersamar.
Kalimat tanya dapat disampaikan dengan berbagai tujuan,tidak hanya mendapatkan informasi dari orang lain.Kalimat tanya retorik dan tersamar memiliki tujuan lain yang beragam.
1.Kalimat Tanya Retorik
  Kalimat tanya retorik yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban.Kalimat ini digunakan oleh seseorang dengan berbagai alasan, diantaranya.sebagai berikut.
a. ingin menandaskan maksud.
b. Dalam keadaan emosi tidak menentu.
c. ingin meyakinkan.
d. ingin menguji orang yang ditanya.
2.Mengajukan Pertanyaan Tersamar.
Kalimat tanya memiliki beberapa tujuan selain untuk menggali informasi.Tujuan tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. menyuruh.
b. menyindir.
c. merayu.
d. meyakinkan.
e. mengajak
f. meminta.
g. menyanggah.
h. kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyetujui.
i. kalimat tanya tersamar untuk menawarkan sesuatu.

menyimak informasi yang berupa perintah

A.mengenali dan membedakan kalimat perintah
  perintah merupakan perkataan atau isyarat yang disampaikan seseorang kepada orang lain melakukan suatu tindakan atau memberi respons seprty yang diharapkan oleh si pemberi perintah. Perintah dapat disampaikan secara lisan dan tertulis.

kalimat perintah dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
1.Kalimat Perintah Biasa
2.Kalimat Perintah Ajakan.
3.Kalimat Perintah Larangan.
4.Kalimat Perintah Permintaan.
5.Kalimat Perintah Permohonan.
6.Kalimat Perintah Pembiaran.
7.Kalimat Perintah Sindiran.
8.Kalimat Perintah yang menuntut Proses atau Langkah Kerja.
9.Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita.


Intonasi Suara Pemberi Perintah.
1.Kalimat perintah yang tegas dibentuk dari sebuah klausa tidak lengkap,biasanya hanya berupa kata kerja dasar,disertai dengan intonasi kalimat perintah.
2.Kalimat perintah dapat dibentuk dari sebuah klausa berpredikat kata kerja dasar yang diberi partikel-lah serta menanggalkan subjeknya.
3.Kalimat perintah yang bernada halus .pada kondisi ini, kalimat perintah sering digunakan dengan kata-kata tertentu sebagai unsur dalam kalimat perintah ini.

B.Menyimak Bentuk dan Menindaklanjuti Perintah Lisan
  perintah lisan merupakan perintah yang disampaikan dalam bentuk ungkapan perkataan lisan.
perintah lisan biasa disampaikan dalam sebuah rapat,pertemuan tidak resmi,ataupun rahasia.
berikut ini cara menindaklanjuti perintah.
1 merumuskan isi perintah.
2.menuliskan kembali isi perintah.
3.menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isis perintah.
4.mengonfirmasikan atau membicarakan kesesuaian kegiatan dengan perintah yang diberikan.
5.melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan keinginan pembuat perintah.

Senin, 23 Agustus 2010

Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja

A.Menyimak dan memparafrasakan informasi lisan    Parafrasa dapat diartikan sebagai pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian.
    ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah parafrasa, diantaranya adalah sebagai berikut.
1.menguasai materi, bacalah berulang-ulang wacana tersebut atua dengarkanlah wacana yang dibacakan secara saksama agar anda menemukan masalah yang menjadi inti pembicaraan.
2.Mencari kalimat utama setiap paragraf dan mengembangkannya.
     Sebuah parafrasa dapat disajikan dengan berbagai pola. Pola yang digunakan untuk menyajikan parafrasa sebagai berikut.
1.Pola contoh
parafrasa dengan pola contoh dikembangkan memerinci atau memberikan ilustrasi umtuk menjelaskan ide pokoknya.
2.Pola proses
parafrasa diuraikan dalam bentuk proses,dengan memerinci cara kerja,langkah-langkah, atau tahapan pelaksanaan.parafrasa dengan pola ini berbentuk uraian ekspositoris.
3.Pola sebab akibat
parafrasa dengan pola ini diawali dengan mengemukakan atau menggambarkan hal-hal yang menunjukan sebab dan akhiri dengan suatu akibat.
4.Pola urutan/Kronologis
parafrasa pola ini pemaparanrannya diuraikan berdasarkan urutan waktu dan rangkaian kejadiannya.parafrasa pada pola urutan/kronologis bersifat narasi.

B.Memparafrasakan Karya Sastra
Selain teks bacaan atau cerita, anda dapat memparafrasakan puisi menjadi prosa atau naska drama menjadi prosa.
1.Memparafrasakan puisi menjadi prosa.
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk tidak sama dengan prosa atau karangan biasa.
  hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa ialah seperti berikut.
  a. Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan saksama .
  b.Pahami isi kandungan puisi secara utuh.
  c.Jelaskan kata-kata kias atau ungakapan yang terdapat dalam puisi.
  d.uraikan kembali isi npuisi sevara tertulis dalam bentuk prosa dengan mengunakan kalimat sendiri.
  e.Sampaikan secara lisan atau dibacakan.
2.Memparafrasakan Naskah drama menjadi prosa.
Naskah drama juga termaksud karya sastra memiliki ciri khas tersendiri.Meparafrasakan naskah drama sama dengan puisi,jika dalam puisi banyak terdapat simbol pada naskah drama, kita harus memerhatikan unsur-unsur berikut.
a.Pahami setting atau latar cerita.
b.pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh.
c.pahami penjelasan tentang tokoh yang ada di dalam kurung.
3.Mengubah prosa menjadi drama.
 karya sastra yang berbentuk prosa dapat berupa novel, cerpen, atau novelet.Prosa dapat diparafrasakan menjadi drama dengan langkah-langkah berikut.
a.membaca dengan teliti cerita yang akan diubah menjadi drama.
b.temukan hal-hal penting yang terdapat dalam cerita.hal-hal yang harus anda temukan adalah tema, latar, (dibagi menjadi waktu,tempat, suasana),tokoh dan sifat tokoh.
c.mencatat apa yang dilakukan tokoh dalam cerita.perbuatan ini bisa dijadikan keterangan memperagakan drama.
d.mencatat percakapan yang terdapat dalam cerpen.
e.mengubah percakapan yang terdapat dalam cerpen menjadi percakapan dalam naskah drama.
f.memeriksa kembali drama yang telah ditulis.

memahami perintah kerja secara tertulis

A.mengenali Perintah Kerja Tertulis.
perintah tertulis merupakan perintah atau instruksi yang disampaikan secara tertulis.Berdasarkan jenisnya,bentuk perintah tertulis dapat dabedakan menjadi imbauan/larangan,petunjuk,peraturan,pedoman,dan undang-undang.
dalam dunia kerja perintah kerja tertulis biasanya ditulis dalam surat perintah,surat edaran,surat pengumuman, memo,atau disposisi.

1.Surat perintah
surat perintah adalah surat yang berisi perintah perintah dari pimpinan kepada yang berisa petunjuk yang harus dilakukannya.
2.Surat edaran
surat edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang diedarkan dan ditunjukan kepada banyak pihak.
surat edaran terdiri dari unsur-unsur berikut.
a.kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
b.no,hal, lamapiran,tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
c.Perkataan"edaran"biasanya ditulis di tengah.
d.Isi surat edaran:salam pembuka, isi surat, dan penutup surat.
e.kaki surat:salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran.
3.Surat Pengumuman.
Surat pengumuman berarti surat yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak tentang sesuatu masalah, agar diketahui dan dilaksanakan oleh banyak yang berkepentingan.
4.Memo atau Memorandum
memorandum biasa digunakan untuk surat menyurat secara intern dalam lingkungan kantor.
bagian-bagian memorandum melimputi sebagian berikut.
a.ciri bentuk.
terdiri dari dua bagian yaitu kepala memo dan isi surat.kepala memo berisi pihak yang dituju,pengirim memo,perihal memo,tanggal pengirim memo,serta paraf dan nama pengirim.
b.ciri isi
isi memo disampaikan denagan bahasa singkat.Penulisan memo harus langsung menyampaikan pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas.
5.Disposisi
Lembaran disposis adlah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi oleh pimpinan tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain,disposisi adalah catatan berupa saran/tangapan/instruksi setelah sirat dibaca oleh pimpinan.
Disposisi dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
a. disposisi langsung yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat.
b. disposisi tidak langsung yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran terdiri(lembaran disposisi).

Selain pada surat-surat tersebut perintah tertulis juga terdapat dalam peritah kerja berbentuk manual.Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaiamana melakukan pekerjaan atau perbuatan  terhadap suatu objek atau alat.

 B.Mengidentifikasi Pokok Perintah dan Menindaklanjuti Perintah Secara Tertulis.

 Hal-hal yang perlu dilakukan saat menindaklanjuti perintah kerja tertulis sebagai berikut.
 1.Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati dan seksama.
 2.membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
 3.mengidentifikasi pokok-pokok perintah kerja tertulis.Pokok-pokok perintah kerja tertulis sebagai berikut.
    a.Pemberian perintah.
    b.Isi perintah.
    c.Sasarn Perintah.
 4.Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah.
 5.Merancang atau prosedur kerja yang diperintahkan.
 6.Meminta konfirmasi kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.